GERAK PADA MAKHLUK HIDUP
Gerak pada Makhluk Hidup.
Gerak
adaptasi ada tiga jenis, yaitu
1. Morfologi
Morfologi
adalah penyesuaian yang disesuaikan dangan bentuk dan struktur tubuh makhluk
hidup baik itu hewan ataupun tumbuhan
2. Fisiologi
Fisiologi
adalah penyesuaian fungsi-fungsi tubuh guna untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya
3. Tingkah
laku
Tumbuhan
melakukan gerakan sesuai dengan rangsang yang diperoleh. Rangsangan tersebut
dapat berupa bahan kimia, suhu, gravitasi bumi, atau intensitas cahaya yang
diterima. Contohnya gerak menutup daun tumbuhan putri malu merupakan
tanggapan terhadap rangsang (arah gerak tetap). Jika daun putri malu dikenai
rangsang maka akan terjadi aliran air yang menjauhi daerah yang terkena
rangsang (air berkurang), sehingga tekanan turgornya mengecil. Tekanan turgor
adalah tekanan yang disebabkan oleh isi sel terhadap dinding sel pada sel
tumbuhan.
Gerak pada Tumbuhan
Gerak
pada tumbuhan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu gerak endonom, gerak
higroskopis, dan gerak esionom.
Gerak
Endonom
Gerak
endonom adalah gerak spontan dan tidak diketahui penyababnya, atau tidak
memerlukan rangsangan dari luar. Rangsangan pada gerak endonom diduga berasal
dari tumbuhan itu sendiri. Contohnya Gerak pertumbuhan daun dan gerak rotasi
sitoplasma (siklosis) pada sel-sel daun Hydrilla verticillata dapat
diketahui dari gerak sirkulasi klorofil5 di dalam sel
2. Gerak
Higroskopis
Gerak
higroskopis adalah perubahan kadar air di dalam sel sehingga terjadi pengerutan
yang tidak merata. Contoh gerakan higroskopis sebagai berikut:
1.
Merekahnya
kulit buah-buahan yang sudah kering pada tumbuhan polong-polongan,
2.
membukanya
dinding sporangium (kotak spora) paku-pakuan,
3. membentang dan menggulungnya gigi-gigi peristoma pada sporangium lumut
Gerak Esionom
Gerak
esionom adalah rangsangan dari lingkungan sekitar. Berdasarkan jenis
rangsangannya, gerak esionom dapat dibedakan menjadi gerak tropisme, gerak
taksis, dan gerak nasti.
1)
Gerak Tropisme
Tumbuhan
yang diletakkan dekat jendela batangnya tumbuh menuju cahaya. Cahaya merupakan
rangsang yang datangnya dari luar tumbuhan. Tropime adalah rangsangan dari
luar. Jika arah gerak tumbuhan mendekati rangsang disebut gerak tropisme
positif dan menjauhi rangsang disebut gerak tropisme negatif. Berdasarkan jenis
rangsangannya, gerak tropisme dibagi menjadi geotropisme (gravitropisme),
hidrotropisme, tigmotropisme, kemotropisme, dan fototropisme (heliotropisme).
a).
Gerak Geotropisme
Arah
gerak akar selalu menuju pusat bumi dan arah gerak tumbuh batangnya selalu
tegak ke atas menjauhi pusat bumi. Arah gerak bagian tumbuhan baik akar maupun
batang tersebut karena pengaruh gravitasi (Contoh kecambah).
b).
Gerak Hidrotropisme
Hidrotropisme
adalah rangsangan air. Contohnya pertumbuhan akar
c).
Gerak Tigmotropisme
Tigmotropisme
adalah rangsang berupa sentuhan dengan rambatannya baik berupa benda mati atau
tumbuhan lain. Contohnya tumbuhan yang merambat
d).
Gambar Fototropisme
Fototropime
adalah rangsangan cahaya. Contohnya bunga matahari
e).
Gerak Kemotropisme
Penyerbukan
merupakan peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik. Selanjutnya, serbuk
sari akan berkecambah di kepala putik dan membentuk buluh serbuk yang akan
membawa gamet jantan (spermatozoid) menuju gamet betina (sel telur).
Gerakan buluh serbuk sari menuju sel telur pada bakal buah karena pengaruh zat
gula yang dikeluarkan oleh bakal buah. Kemotropisme adalah rangsangan bahan
kimia.
2)
Gerak Taksis
Gerak
taksis adalah gerak pindah tempat seluruh bagian tumbuhan yang arahnya
dipengaruhi oleh sumber rangsangan. Gerak taksis biasanya dilakukan oleh
organisme bersel satu. Berdasarkan jenis rangsangannya, taksis dapat dibedakan
menjadi kemotaksis dan fototaksis.
Gerak
spermatozoid menuju sel telur pada archegonium tumbuhan lumut dan
tumbuhan
paku yang bergerak karena tertarik oleh zat gula atau protein yang dihasilkan
oleh archegonium disebut gerak kemotaksis. Kemotaksis adalah rangsangan
berupa bahan kimia.
Gerak
kloroplas ke sisi sel yang memperoleh cahaya disebut gerak fototaksis.
Fototaksis adalah rangsang berupa cahaya.
3)
Gerak Nasti
Nasti
adalah gerak sebagian tubuh tumbuhan akibat rangsangan dari luar,
tetapi
arah geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Berdasarkan jenis
rangsangannya gerak nasti dibedakan menjadi niktinasti, fotonasti, dan
tigmonasti atau seismonasti.
a).
Gerak Niktinasi
Niktinasti
adalah gerak nasti tumbuhan akibat rangsangan dari lingkungan yang terjadi pada
malam hari. Contoh Menguncupnya daun tumbuhan Leguminosae (kacang-kacangan)
menjelang petang akibat perubahan tekanan turgor pada tangkai daun.
b).
Gerak Fotonasti
Fotonasti
adalah gerak nasti tumbuhan akibat rangsangan cahaya. Contoh mekarnya bunga
pukul 4 (Mirabilis jalapa) pada sore hari.
c).
Gerak Seismonasti
Seismonasti
atau tigmonasti adalah dipengaruhi oleh getaran atau sentuhan. Contoh
menutupnya putri malu (Mimosa pudica) saat disentuh.
d).
Gerak Termonasti
Termonasti
adalah rangsangan yang berupa suhu. Contoh bunga tulip mekar di musim
semi karena lebih suhu udara lebih hangat.
e).
Gerak Nasti Kompleks
Nasti
kompleks adalah rangsangan yang diterima lebih dari satu macam. Contoh gerak
tumbuhan seperti gerakan membuka dan menutupnya stomata karena pengaruh kadar
air, cahaya, suhu, dan zat kimia (protein dan gula).
Gerak
pada Hewan
Hewan
bergerak dengan berbagai cara, misalnya ada hewan yang berjalan, berlari,
terbang, berenang, merayap, dan lain sebagainya.
Gerak
Hewan dalam Air
Air
memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara. Air memiliki gaya
angkat yang lebih besar dibandingkan udara. Tubuh hewan yang hidup di air
memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada lingkungannya.Gaya angkat air
yang besar dan masa jenis hewan yang kecil menyebabkan hewan dapat melayang di
dalam air dengan mengeluarkan sedikit energi.
Salah
satu bentuk tubuh yang paling banyak dimiliki oleh hewan air adalah bentuk
torpedo. Bentuk tubuh ini memungkinkan tubuh meliuk dari kiri ke kanan.
Bentuk
tubuh ikan yang streamline berfungsi untuk mengurangi hambatan ketika
bergerak di dalam air. Ekor dan sirip ekor yang lebar berfungsi untuk mendorong
gerakan ikan dalam air. Ekor ikan yang bergerak ke atas bawah adalah mamalia.
Anggang-
angggang dapat berjalan di permukaan air karena ada tegangan permukaan
(kohesi).
1)
Ikan sering mengeluarkan gelembung renang yang berguna untuk mengatur gerakan
naik turun.
2)
Ikan memiliki susunan otot dan tulang belakang yang fleksibel untuk mendorong
ekor ikan di dalam air.
3)
Sebagian besar ikan menggunakan gerak tubuh ke kanan dan ke kiri dan sirip
ekornya untuk menghasilkan gaya dorong ke depan.
4)
Ikan yang bergerak dengan sirip pasangan dan sirip tengah cocok untuk hidup di
terumbu karang. Jenis ikan ini tidak dapat berenang secepat ikan yang
menggunakan tubuh dan sirip ekornya.
Gerak
Hewan di Udara
Tubuh hewan yang bergerak di udara
memiliki gaya angkat yang besar untuk mengimbangi gaya gravitasi. Salah satu
upaya untuk memperbesar gaya angkat dengan menggunakan sayap. Prinsip yang sama
diterapkan pada pesawat terbang, khususnya pada pesawat terbang bersayap bentuk
airfoil.
Bentuk
sayap airfoil membuat udara mengalir pada bagian atas sayap lebih cepat
daripada bagian bawahnya. Saat sayap dikepakkan, udara akan mengalir ke bawah.
Dorongan ke bawah tersebut akan menghasilkan gaya yang berlawanan arah sehingga
burung akan terangkat ke atas.
Gerak
Hewan di Darat
Kecenderungan
hewan yang hidup di darat adalah memiliki otot dan tulang yang kuat. Otot dan
tulang tersebut diperlukan untuk mengatasi inersia (kecenderungan tubuh untuk
diam / kelembaman benda) dan untuk menyimpan energi pegas (elastisitas) untuk
melakukan berbagai aktivitas.
Fotosintesis adalah proses yang terjadi pada tumbuhan, alga, dan beberapa
jenis bakteri yang berklorofil menggunakan cahaya matahari, karbon dioksida,
dan air untuk menghasilkan karbohidrat dan oksigen. Klorofil yaitu molekul
organik yang mengandung magnesium untuk menangkap energi dari cahaya
matahari. Persamaan
reaksi fotosintetis dituliskan sebagai berikut. 6
CO2 +
6 H2O
cahaya matahari
C6 H12 O6 +
6 O2 karbon
diokasida air
klorofil
glukosa gas oksigen |
0 comments:
Post a Comment