Selamat Datang di My Blog << Waroeng Alam is a Waroeng-e Alam >>

Friday, January 27, 2017

Fisika Lingkungan

BAB 1

A.   Bagian A
1.     Apa yang dimaksud dengan degradasi air ?
2.     Jelaskan fenomena-fenomena apa yang menunjukkan terjadinya degradasi air ?
3.     Jelaskan apa penyebab terjadinya degradasi air ?

B.   Bagian B
1.     Jelaskan apa tujuan dari konservasi air ?
2.     Apa yang dapat kita lakukan dalam usaha konservasi air ? (secara kelembagaan dan secara individual)

JAWAB

A.   Bagian A
1.     Degradasi air adalah suatu penurunan kualitas air,baik berupa penurunan kualitas fisis, kualitas secara kimia, kualitas berdasarkan bakteriologis dalam air, maupun kualitas berdasarkan radioaktivitas dalam air, serta bisa juga berupa  penurunan kuantitas air.
2.     Fenomena-fenomena yang menunjukkan telah terjadinya degradasi air,antara lain:
Ø Ketimpangan debit air. Pada musim hujan, debit air melampaui batas, sehingga banjir terjadi dimana-mana. Sebaliknya, ketika memasuki musim kemarau, terjadi kekeringan yang berkepanjangan.
Ø Tercemarnya air oleh bakteri E. colli. Di pemukiman padat penduduk, tidak sedikit masyarakat yang menempatkan septi tank berdekatan dengan sumur. Hal ini mengakibatkan air sumur tersebut tercemar oleh bakteri E. colli.
Ø Air sumur yang rasanya asam
3.     Penyebab degradasi air banyak sekali, antara lain :
Ø Pembangunan pemukiman di sekitar DAS, serta pembuangan limbah ke DAS
Ø Kurangnya perawatan sumber air
Ø Penggundulan hutan

B.   Bagian  B
1.     Secara umum tujuan dari konservasi sumber daya air ini adalah:
Ø Mencegah banjir dan kekeringan
Ø Mencegah erosi dan sedimentasi
Ø Mencegah kerusakan bantaran sungai
Ø Menjaga kuantitas dan kualitas air tanah
2.     Usaha yang dapat dilakukan dalam upaya konservasi sumber daya air:
a.     Secara Individual
Ø Membangun sumur resapan dan kolam resapan
Ø Membangun dam penampung dan pengendali air 
Ø Tidak bercocok tanam pada lereng terjal; tidak diperbolehkan sama sekali bercocok tanam untuk lereng dengan kemiringan > 40 %, jika kemiringan < 40 % maka dilakukan dengan membuat teras terlebih dahulu.
Ø Melestarikan hutan sebagai kawasan penyerapan air hujan terutama di kawasan hulu
Ø Mengurangi pengambilan air tanah yang berlebihan
Ø Memperbaiki sistem sanitasi (septic tank, instalasi limbah komunal)

b.      Secara Kelembagaan
Ø  Memperbaiki sistem pengolahan limbah industri
Ø  Melindungi bantaran sungai dengan pembetonan atau penanaman pohon untuk mencegah erosi
Ø  Melarang penggunaan bantaran sungai sebagai tempat tinggal
Ø  Melarang kegiatan pembuangan sampah dan material serta pengurukan pada sungai
Ø  Mencegah pemanfaatan lahan secara intensif pada lahan dengan ketinggian > 1000 m MSL.
Ø  Peningkatan ruang terbuka hijau di daerah perkotaan, dsb.
Ø  Melakukan penanaman, pemeliharaan, dan kegiatan konservasi tanah lainnya pada kawasan lahan gundul dan tanah kritis terutama pada kawasan hulu suatu DAS.
Ø  Menyelenggarakan pembuatan teras pada kawasan budidaya di daerah berlereng

    II.            BAB 2

A.   Bagian A
1.     Apa yang dimaksud dengan tanah longsor
2.     Apa penyebab terjadinya tanah longsor

B.   Bagian B
1.     Mengapa di Indonesia sering terjadi tanah longsor
2.     Apa yang dapat kita lakukan dalam usaha turut berpartisipasi untuk mencegah terjadinya tanah longsor (secara kelembagaan dan secara individual)

JAWAB

A.   Bagian A
1.     Yang dimaksud dengan tanah longsor adalah gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu.
2.     Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
a.     Erosi
b.     Gempa bumi
c.      Gunung berapi
d.     Getaran dari mesin,
e.      Lalu lintas,
f.       Petir
g.     Minimnya pepohonan karena penebangan liar.
h.     Curah hujan yang relatif tinggi, dll.
B.   Bagian B
1.     Karena Indonesia memiliki berbagai faktor yang mendukung untuk terjadinya tanah langsor, diantaranya lereng terjal yang terjadi akibat adanya proses pengikisan tanah oleh air sungai atau air laut, tebing dengan batu-batuan yang kurang kuat. Minimnya pepohonan karena penebangan liar, adanya curah hujan yang relatif tinggi.
2.     Usaha yang dapat dilakukan dalam upaya konservasi sumber daya air:
a.     Secara Individual
Ø Tidak melakukan penggalian di bawah lereng terjal
Ø Membuat sitem terasering dalam lereng bukit
Ø Tidak menebang pohon di lereng
Ø Tidak membangun rumah di bawah tebing
Ø Tidak mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi
Ø Tidak menebang pohon di lereng secara liar

b.     Secara Kelembagan
Ø Pemetaan
Menyajikan informasi visual tentang tingkat kerawanan bencana alam geologi di suatu wilayah, sebagai masukan kepada masyarakat dan atau pemerintah kabupaten/kota dan provinsi sebagai data dasar untuk melakukan pembangunan wilayah agar terhindar dari bencana..
Ø Pemeriksaan
Melakukan penyelidikan pada saat dan setelah terjadi bencana, sehingga dapat diketahui penyebab dan cara penaggulangannya.
Ø Pemantauan
Pemantauan dilakukan di daerah rawan bencana, pada daerah strategis secara ekonomi dan jasa, agar diketahui secara dini tingkat bahaya, oleh pengguna dan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah tersebut.
Ø Sosialisasi
Memberikan pemahaman kepada Pemerintah Provinsi /Kabupaten /Kota atau Masyarakat umum, tentang bencana alam tanah longsor dan akibat yang ditimbulkannnya. Sosialisasi dilakukan dengan berbagai cara antara lain, mengirimkan poster, booklet, dan leaflet atau dapat juga secara langsung kepada masyarakat dan aparat pemerintah
Ø Pemeriksaan bencana longsor
Bertujuan mempelajari penyebab, proses terjadinya, kondisi bencana dan tata cara penanggulangan bencana di suatu daerah yang terlanda bencana tanah longsor.

 III.            BAB 3

A.   Bagian A
1.     Jelaskan bagaimana pemanfaatan radiasi nuklir dalam salah satu bidang ( contoh : pertanian, peternakan , kesehatan, industri. dll)
2.     Jelaskan bahaya dari energi nuklir yang tak terkendali !

B.   Bagian B
1.     Jelaskan bagaimana pemanfaatan radiasi gelombang elektromagnetik dalam salah satu bidang ( contoh: pertanian, peternakan, kesehatan, industri, dll )
2.     Jelaskan bahaya dari energi elektromagnetik yang tak terkendali !

JAWAB

A.   Bagian A
1.     Pemanfaatn radiasi nuklir dalam bidang industri yaitu aktivitas industri pada eksplorasi minyak dan gas. Teknologi nuklir berperan dalam menentukan sifat dari bebatuan sekitar seperti porositas dan litografi. Teknologi nukir juga digunakan untuk menentukan kerapatan (kepadatan) suatu produk industri, misalnya untuk menentukan kepadatan tembakau pada rokok digunakan Sr-90, juga dapat digunakan untuk menentukan ketebalan kertas.  Pada bidang konstruksi, khususnya paka teknologi jalan, Teknologi nuklir digunakan untuk  mengukur kelembaban dan kepadatan tanah, aspal, dan beton. Untuk tujuan ini umumnya digunakan cesium-137 sebagai sumber radiasinya.
2.     Bahaya dari energi nuklir yang tak terkendali:
Ø Rambut, Efek paparan radioaktif membuat rambut akan menghilang dengan cepat bila terkena radiasi di 200 Rems atau lebih. Rems merupakan satuan dari kekuatan radioaktif.
Ø Otak, Sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena radiasi berkekuatan 5000 Rems atau lebih. Seperti halnya jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak.
Ø Kelenjar Gondok, Kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau seluruh bagian teroid.
Ø Sistim Peredaran Darah, Ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal mirip seperti penyakit flu. Menurut data saat terjadi ledakan Nagasaki dan Hiroshima, menunjukan gejala dapat bertahan selama sepuluh tahun dan mungkin memiliki risiko jangka panjang seperti leukimia dan limfoma.
Ø Jantung, Jika seseorang terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems akan mengakibatkan kerusakan langsung pada pembuluh darah dan dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.
Ø Saluran Pencernaan, Radiasi dengan kekuatan 200 Rems akan menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.
Ø Saluran Reproduksi, Radiasi  akan merusak saluran reproduksi cukup dengan kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan mengalami kemandulan.

B.   Bagian B
1.     Radiasi elektromagnetik dalam bidang industri yang menggunakan lampu inframerah yaitu merupakan lampu pijar yang kawat pijarnya bersuhu di atas ±2500°K. hal ini menyebabkan sinar inframerah yang dipancarkannya menjadi lebih banyak daripada lampu pijar biasa. Lampu infra merah ini biasanya digunakan untuk melakukan proses pemanasan di bidang industri.
Pemanasan inframerah. Merupakan suatu kondisi ketika energi inframerah menyerang sebuah objek dengan kekuatan energi elektromagnetik yang dipancarkan di atas -273 °C (0°K dalam suhu mutlak). Pemanasan inframerah banyak digunakan pada alat-alat seperti, pemanggang dan bola lampu (90% panas – 10% cahaya).
2.     Bahaya dari energi elektromagnetik yang tak terkendali dari berbagai teknologi pemanfaatan energi elektro magnetik.
SUTET (saluran udara tegangan ekstra tinggi)
Mampu mentransmisikan tegangan listrik 500 KV. Dapat mengganggu keseimbangan alam termasuk di dalamnya kekhawatiran timbulnya penyakit akibat pancaran radiasi medan listrik dan medan magnet yang ditimbulkan. Meskipun berada di bawah ambang batas, pancaran radiasinya yang diterima tubuh secara terus-menerus dan dalam kurun waktu yang cukup lama dikhawatirkan mampu menimbulkan pengaruh terhadap kesehatan, seperti pusing-pusing, kelumpuhan, dan memicu aktifnya sel-sel kanker dalam tubuh.

WIFI
Riset di sekolah di Norwich, Inggris. Kekuatan sinyal wifi di dalam ruang kelas tersebut tiga kali lebih kuat daripada intensitas radiasi dari menara ponsel. Menurut Prof. Olle Johansson dari Karolinska Institute, Swedia, yang diwawancarai Panorama, dapat memengaruhi keseimbangan tubuh seperti kerusakan kromosom, menurunnya konsentrasi dan daya ingat, serta menjadi pemicu aktifnya pergerakan sel-sel kanker. Universitas Wageningen, Belanda. Didapati bahwa akibat radiasi sinyal wifi : menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman di daerah perkotaan dan terjadinya perubahan warna daun menjadi kekuning-kuningan. Ini berbeda jika dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh di perdesaan. Sebagian besar ilmuwan sepakat bahwa : Radiasi yang dipancarkan oleh perangkat wifi jauh lebih kecil. Wifi umumnya beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz (gigahertz) dengan daya yang dipancarkan sekitar 0,1 watt dari antena laptop dan router. Dan daya ini akan terus menurun berbanding lurus dengan jarak. Bandingkan dengan daya pancar telefon seluler yang berkisar antara 0.6-3 Watt (typical 1 watt pada frekuensi 1,9 GHz).

IV.            BAB 4

A.   Bagian A
1.     Jelaskan bagaimana dampak pencemaran udara terhadap sifat fisik-fisik udara ?
2.     Jelaskan bagaimana dampak pencemaran udara terhadap lingkungan ?

B.   Bagian B
1.     Sebut dan jelaskan sumber-sumber pencemar udara alami dan sumber-sumber gas rumah kaca !
2.     Jelaskan apa yang dapat kita lakukan untuk turut serta dalam pengendalian pencemaran udara (secara kelembagaan dan secara perorangan)

JAWAB

A.   Bagian A
1.     Dampak pencemaran udara terhadap sifat-sifat fisik udara yaitu semakin tingginya tingkat polusi di bumi, karena pencemaran udara mengakibatkan perubahan-perubahan unsur oksigen yang awalnya bersih menjadi tercampur dengan kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
2.     Dampak pencemaran udara terhadap lingkungan antara lain: hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.

B.   Bagian B
1.     - Sumber-sumber pencemar udara alami yaitu : sumber pencemaran udara yang berasal dari sifat  alamiah, bukan dari ulah tangan manusia  yaitu; berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, gunung berapi , rawa-rawa, kebakaran hutan, denitrifikasi.
-Sumber-sumber gas rumah kaca yaitu : pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak, aktivitas pertanian dan peternakan.
2.     Usaha yang dapat dilakukan dalam upaya konservasi sumber daya air:
a.     Secara individual
Ø Mengurangi pengggunaan bahan bakar
Ø Meminimalisasi penggunaan AC
Ø Melakukan penanaman pohon
Ø Tidak menebang hutan secara liar
b.     Secara kelembagaan
Ø Mengadakan sosialisai akan pentingnya usaha pencegahan pencemaran udara
Ø Mengadakan kegiatan penanaman pohon
Ø Mengadakan seminar tentang bahaya pencemaran udara
Ø Studi kasus tentang bahaya pencemaran udara dalam lingkunga sekitar

   V.            BAB 5

1.     a. Tunjukkan dengan data, adanya pemanasan global di bumi kita !
b. Jelaskan apa penyebab terjadinya pemanasan global !
c. Jelaskan bagaimana terjadinya pemanasan global !
2.     a. Jelaskan apa dampak pemanasan global !
b. Jelaskan bagaimana pengendalian pemanasan global !
c. Jelaskan apa yang dapat kita lakukan untuk turut berpartisipasi dalam  pengendalian pemanasan global !

JAWAB

1.     a. Data adanya pemanasan global di bumi yaitu global warming sebabkan 2 juta ton es mencair.
Menurut data satellite nasa yang baru, menunjukkan bahwa terdapat tanda terbaru apa yang disebut oleh ilmuwan dengan ‘global warming’. Data satellite nasa menunjukkan lebih dari 2 juta ton daratan es di greenland, antartica, dan alaska telah mencair sejak tahun 2003. Berdasarkan pengamatan satellite grace nasa mengenai bobot es kerugian yang terjadi di greenland adalah lebih dari setengah daratan yang terkurung es dalam lima tahun terakhir telah mencair. Air dari bekas es yang mencair di greenland dalam lima tahun terakhir akan semakin meningkat kira-kira akan memenuhi 11 chesapeake bays. Es yang mencair tidak seperti laut es, namun lebih ke penambahan kuantitas air secara bertahap.  Antara greenland, antartica dan alaska, pencairan es telah meningkat sekitar 15 inch dalam lima tahun terakhir. Level ketingian air laut juga semakin meningkat seiring dengan pemanasan global.
b. Penyebab pemanasan global
Ø Efek rumah kaca
Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer Bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Ø Efek umpan balik
Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan.
Ø Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer.
c.      Proses terjadinya pemanasan global
Proses ini diawali dari cahaya tapak dari matahari sebagian dikembalikan keangkasa dan sebagian lagi diserap oleh bumi (yang mana pantulan tersebut dikembalikan lagi dalam wujud radiasi inframerah). Radiasi matahari tadi melalui bumi melalui atmosfer,karena semakin banyak radiasi matahari tadi di lapisan atmosfer bumi,sehingga menyebabkan lubang ozon. Kebanyakan dari radiasi matahari diserap oleh permukaan bumi dan memanaskannya. Radiasi inframerah dipancarkan oleh permukaan bumi,Radiasi inframerah yang dipancarkan kembali oleh bumi diserap oleh CO2 di atmosfer yang kemudian sebahagian dipancarkan ke angkasa (a) sebahagian lagi dikembalikan ke atmosfer bumi dan (b) CO2 yang kembali ke atmosfer bumi itulah yang disebut dengan pemanasan global (global warming).


2.     a. Dampak Pemanasan Global:
1)    Pertama, kenaikan temperatur global, menyebabkan mencairnya es di kutub utara dan selatan, sehingga mengakibatkan terjadinya pemuaian massa air laut, dan kenaikan permukaan air laut.  Hal ini akan menurunkan produksi tambak ikan dan udang, serta terjadinya pemutihan terumbu karang (coral bleaching), dan punahnya berbagai jenis ikan
2)    Kedua, Pergeseran musim sebagai akibat dari adanya perubahan pola curah hujan.  Perubahan iklim mengakibatkan intensitas hujan yang tinggi pada periode yang singkat serta musim kemarau yang panjang.
Kedua peristiwa tersebut akan menimbulkan dampak pada beberapa sektor, yaitu :
Ø Kehutanan.  Terjadinya pergantian beberapa spesies flora dan fauna. Kenaikan suhu akan menjadi faktor penyeleksi alam, dimana spesies yang mampu beradaptasi akan bertahan dan, bahkan kemungkinan akan berkembang biak dengan pesat. Sedangkan spesies yang tidak mampu beradaptasi, akan mengalami kepunahan.
Ø Perikanan. Peningkatan suhu air laut mengakibatkan terjadinya pemutihan terumbu karang, dan selanjutnya matinya terumbu karang, sebagai habitat bagi berbagai jenis ikan.
Ø Pertanian. Pada umumnya, semua bentuk sistem pertanian sensitif terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim berakibat pada pergeseran musim dan perubahan pola curah hujan.
Ø Kesehatan.  Dampak pemanasan global pada sektor ini yaitu meningkatkan frekuensi penyakit tropis, misalnya penyakit yang ditularkan oleh nyamuk (malaria dan demam berdarah), mewabahnya diare, penyakit kencing tikus atau leptospirasis dan penyakit kulit.
b. Cara pengendalian pemanasan global ada dua :
Ø Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon).
Ø Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.
Selain itu juga dapa dilakukan cara lain seperti :
Ø Menanam banyak pohon
Ø Bepergian dengan kendaraan yang ramah lingkungan, contoh: sepeda
Ø Gunakan alat elektronik yang hemat energy
Ø Kurangi penggunaan AC
Ø Daur ulang sampah organik
Ø Pisahkan sampah kertas, plastik, dan kaleng agar dapat didaur ulang

0 comments:

Post a Comment