Selamat Datang di My Blog << Waroeng Alam is a Waroeng-e Alam >>

Sunday, March 12, 2017

Tedhak Siti ( Mudun Lemah)

Tedhak Siti dapat diartikan sebagi tedhak berarti mudhun siti berarti lemah sehingga tedhak siti berarti mudun lemah. Tedhak Siti juga biasa disebut udhik-udhikan atau jrukuh yang merupakan tradisi ucapan syukur yang berada di kalangan masyarakat jawa ketika sang anak sudah bisa mulai berjalan.
Ciri khas dari tradisi tedhak siti pada umumnya adalah orang tua memberikan uang recehan yang di lempar kepada para pengunjung acara tedhak siti sehingga akan terjadi adegan saling merebut atau mengambil uang yang dilempar. Tak ada minimal berapa rupiah uang yang harus di lempar dalam acara tedhak siti, melainkan sesuai kemampuan dan keikhlasan dari shohibul tedhak siti.
Tak hanya itu dalam acara tedhak siti biasanya sang anak akan diberi beberapa benda pilihan, nah pad saat itu ketika sang anak mengambil benda pilihan, masyarakat beranggapan bahwa sang anak ketika mengambil benda pilihan berarti ketika besar tidak jauh akan bersinggungan dengan benda pilihan tersebut.
Meski acara ini terkadang mulai luntur di beberapa kota, namun di beberapa desa maupun pedalaman seperti desa saya masih banyak ditemukan acara ini. Maka dari itu alangkah lebih baik kita sebagai masayrakat modern mampu melestarikan budaya warisan leluhur.
Inti dari tradisi ini tak lain dan tak bukan yaitu sebagai ajang sillaturahmi antar warga, selain itu sebagai sarana syukur memberikan sedekah atas kenikmatan yang di anugerahkan kepada sang anak. Untuk yang terakhir para pengunjung acara tedhak siti akan diberi oleh-oleh berupa bubur.

Nah kebiasaan para masyarakat modern kali ini ketika mengadakan acara tedhak siti menggunakan stiker yang berupa gambar sang anak dengan beberapa kalimat doa dan di tempel di bagian wadah bubur yang diberikan kepada warga sekitar. Nah berikut beberapa desain stiker tedhak siti original buatan saya yang dapat diunduh secar gratis foto maupun masternya baik .cdr atau .psd. Silahkan download beberapa desain stiker tedhak siti disini

Penulis : Alamudin Zaenuri
Al Khawarizmi dari negeri Ibu Pertiwi

0 comments:

Post a Comment