Berikut merupakan artikel /makalah/ tugas sekolah yang bercerita seputar Sumatera Barat :
6. TARI TRADISIONAL (Tari Piring)
1. MAKANAN TRADISIONAL
RENDANG
Rendang daging adalah masakan tradisional bersantan dengan daging sapi sebagai bahan utamanya. Masakan khas dari Sumatera Barat, Indonesia ini sangat digemari di semua kalangan masyarakat baik itu di Indonesia sendiri ataupun di luar negeri. Selain daging sapi, rendang juga menggunakan kelapa (karambia), dan campuran dari berbagai bumbu khas Indonesia di antaranya Cabai (lado), lengkuas, serai, bawang dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai (Pemasak)
Pada tahun 2011 melalui jajak pendapat internet yang melibatkan 35.000 responden yang digelar CNN International, menobatkan Rendang sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar ‘World’s 50 Most Delicious Foods’.
2. PAKAIAN ADAT
Pakaian Adat Sumatera Barat Pakaian adat Sumatera Barat yang sangat dikenal di kancah nasional sebetulnya sebuah pakaian yang sangat sederhana. Pakaian yang bernama pakaian Bundo Kanduang atau Limapeh Rumah Nan Gadang ini memiliki keunikan terutama pada bagian penutup kepalanya yang berbentuk menyerupai tanduk kerbau atau atap rumah gadang. Pakaian Adat Sumatera Barat Bundo kanduang sendiri merupakan pakaian adat Minangkabau yang dikenakan oleh para wanita yang telah menikah. Sementara untuk para pria maupun untuk sepasang pengantin, dikenal pula beberapa jenis pakaian lainnya.
3. PERMAINAN TRADISIONAL
Peralatan yang digunakan untuk permainan Kudo-kudo adalah sebuah pelepah daun pisang yang panjangnya lebih kurang 70 cm. Bagian pangkal dari pelepah ini dibentuk menyerupai kepala kuda dan bagian ujungnya juga dibentuk menyerupai ekor kuda. Jumlah pemain dua orang atau lebih anak laki-laki berumur 5 sampai 11 tahun.
Sifat permainan edukatif, rekreatif dan kompetitif. Peralatan yang telah dibuat/dibentuk kemudian diletakkan di antara kedua paha secara memanjang bagian kepala kuda arah ke depan dan dipegang dengan kedua tangan. Kemudian dimainkan dengan cara melompat-lompat dan berlari-lari kecil, berdua atau berkelompok. Permainan ini dilakukan di lapangan terbuka. Permainan ini mirip dengan permainan kuda lumping. Selain sebagai hiburan permainan ini adakalanya juga dipertandingkan, siapa yang cepat larinya dialah yang menang.
4. BENDA PUSAKA (KARIH)
Karih yaitu senjata tradisional dari Sumatera Barat seperti keris cuma saja bentuk karih tak berlekuk seperti keris yang kita kenal dari pulau Jawa. Walau demikian Bila masih tetap ada dalam sarungnya, sepintas bentuk keris Sumatera Barat ini serupa keris Jawa ; pegangannya berlekuk sedikit dengan ukiran dibagian sarungnya. Sisi sarungnya agak sedikit menyempit dibagian atas dekat ujungnya.
Karih/Keris ini adalah perlengkapan/aksesori yang digunakan oleh golongan laki-laki serta ditempatkan di samping depan, serta biasanya digunakan oleh beberapa penghulu terlebih dalam tiap-tiap acara resmi ada terlebih dalam acara malewa gala atau pengukuhan gelar, diluar itu juga umum digunakan oleh beberapa mempelai pria dalam acara majlis perkawinan yang orang-orang setempat menyebutnya baralek serta dipakai dalam pertunjukan silat.
5. LAGU DAERAH
Kampuang Nan Jauh Di Mato
Cipt. A. minos
Kampuang nan jauh di mato
Gunuang sansai bakuliliang
Den takana jo kawan, kawan lamo
Sangkek den basuliang suliang
Panduduaknya nan elok nan
Nan suko bagotong royong
Sakik sanang samo samo diraso
Den takana jo kampuang
Takana jo kampuang
Induak ayah adiak sadonyo
Raso mahimbau himbau den pulang
Den takana jo kampuang
Kampuang nan jauh di mato
Gunuang sansai bakuliliang
Den takana jo kawan, kawan lamo
Sangkek den basuliang suliang
Panduduaknya nan elok nan
Nan suko bagotong royong
Sakik sanang samo samo diraso
Den takana jo kampuang
Takana jo kampuang
Induak ayah adiak sadonyo
Raso mahimbau himbau den pulang
Den takana jo kampuang
6. TARI TRADISIONAL (Tari Piring)
Asal Usul dan Sejarah Tari Piring
Tari piring dipercaya telah ada sejak sekitar abad ke 12 Masehi, terlahir dari kebudayaan asli masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat. Tarian ini dulunya merupakan tarian persembahan bagi para dewa yang telah mengkaruniakan hasil panen yang berlimpah selama setahun. Perlu diketahui bahwa sebelum masuknya Islam, masyarakat Minangkabau mayoritas masih memeluk agama Hindu, Budha, dan sebagian Animisme.
Masuknya Islam ke tanah Sumatera pada abad ke 14 secara tidak langsung ikut mempengaruhi perkembangan tari piring. Semenjak ajaran Islam mulai dianut oleh mayoritas masyarakat, peruntukan tari piring pun berubah. Tari piring bukan lagi ditujukan sebagai tari persembahan bagi para dewa, melainkan hanya sebagai tontonan bagi masyarakat. Tarian ini dipertunjukan setiap kali ada acara hajatan sebagai hiburan semata. Dalam perjalanan sejarahnya, tari piring kontemporer mengalami banyak pembaruan, mulai dari musik yang mengiringinya, gerakan, koreografi, hingga komposisi pemain. Adalah Huriman Adam, seorang seniman tanah Minang yang telah berkontribusi besar pada kepopuleran tari ini di masa kini.
Gerakan
Sedikitnya ada 20 gerakan tari piring yang harus dibawakan para penari untuk dapat mempertunjukan tari piring yang sempurna. Keduapuluh gerakan tersebut antara lain:
Gerak pasambahan; gerakan yang dibawakan oleh para penari pria ini adalah gerakan pembuka tari piring. Gerakan ini memiliki makna sebagai wujud syukur kepada Allah swt dan bentuk permohonan penari pada para penonton yang menyaksikan, supaya tidak merusak jalannya pertunjukan.
Gerak singanjuo lalai; gerakan yang dibawakan oleh para penari wanita ini sangat lemah lembut melambangkan suasana pagi yang sejuk.
Gerak mencangkul; gerakan tari piring yang menceritakan sekumpulan petani yang tengah mengolah tanah sawahnya.
Gerak menyiang; gerakan ini menceritakan aktivitas para petani saat tengah menyiangi atau membersihkan rerumputan di sawah mereka.
Gerak membuang sampah; gerakan ini menceritakan kegiatan para petani yang tengah membuang sisa-sisa sampah hasil menyiangi yang ia lakukan sebelumnya.
Gerak menyemai; gerakan ini menceritakan para petani yang tengah menyemai benih padi yang akan ditanam.
7. WISATA ALAM
Ngarai Sianok Bukittinggi
Pemandangan lembah dengan tebing-tebing tinggi seperti Grand Canyon, Amerika ternyata juga bisa ditemui di Sumbar. Di Sumbar ada tempat yang dijuluki Grand Canyon of Indonesia. Yap, benar itu adalah Ngarai Sianok di Bukittinggi. Ngarai Sianok merupakan lembah diapit oleh dua tebing raksasa dan ditengahnya terdapat aliran sungai. Ngarai ini tercipta akibat peristiwa tektonik yang terjadi ratusan tahun silam. Saat ini Ngarai Sianok merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Bukittinggi.
8. KESENIAN DAERAH
Randai adalah salah satu permainan tradisional di Minangkabau yang dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran, kemudian melangkahkan kaki secara perlahan, sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara berganti-gantian. Randai menggabungkan seni lagu, musik, tari, drama dan silat menjadi satu.
Randai dipimpin oleh satu orang yang biasa disebut tukang goreh, yang mana selain ikut serta bergerak dalam lingkaran legaran ia juga memiliki tugas yang sangat penting lainya yaitu mengeluarkan teriakan khas misalnya hep tah tih untuk menentuak cepat atau lambatnya tempo gerakan dalam tiap gerakan. Tujuannya agar Randai yang dimainkan terlihat rempak dan menarik serta indah dimata penonton Randai tersebut. Biasanya dalam satu group Randai memiliki tukang goreh lebih dari satu, yang tujuannya untuk mengantisipasi jika tukang goreh utama kelelahan atau kemungkinan buruk lainnya, karena untuk menuntaskan satu cerita Randai saja bisa menghabiskan 1 hingga 5 jam bahkan lebih.
Cerita randai biasanya diambil dari kenyataan hidup yang ada di tengah masyarakat. Fungsi Randai sendiri adalah sebagai seni pertunjukan hiburan yang didalamnya juga disampaikan pesan dan nasihat. Semua gerakan randai dituntun oleh aba-aba salah seorang di antaranya, yang disebut dengan janang
Sumber : Google (dari beberapa artikel yang lupa alamatnya)
Penyusun : Alamudin Zaenuri
Al Khawarizmi dari Negeri Ibu Pertiwi
0 comments:
Post a Comment